Kamu Kenapa?

Sebuah pertanyaan yang bahkan tak bisa saya jawab belakangan ini adalah ketika saya absen dari salah satu kegiatan rutin yang selalu saya hadiri setiap minggunya.

Mba Sahabat : "Kamu ga datang hari ini?"
Saya              : "Aku ga pulang ke tangerang hari ini mba. Jadi aku ga datang dulu hari ini."
Mba Sahabat : "Owh, kamu ada acara lain ?"
Saya              : "Ga ada acara apa-apa sih sebenernya. Tapi aku pengen di kosan aja."
Mba Sahabat : "Hmmm, kamu kenapa?"
Saya              : "Aku juga ga tahu aku kenapa mba."
Mba Sahabat : "Kalo ada yang mau disharing, ceritain aja aku siap koq jadi pendengar. Meskipun aku
belum tentu bisa kasih solusi."
Saya              :  "Aku bukannya ga mau cerita. Tapi aku sendiri bingung mau cerita apa, soalnya aku juga tahu aku kenapa. Perasaanku lagi ga nyaman untuk bertemu dengan orang-orang."
Mba Sahabat  :  "Mungkin kamu lagi butuh buat sendiri. Ga usah terlalu dipikirin. Jangan lupa istigfhar. Aku juga pernah ngalamin kayak kamu koq."

Dari jawaban sahabat ini, saya semcam mengakui bahwa saya memang butuh waktu untuk sendiri. Tapi jawaban pertanyaan "Kamu kenapa?" masih belum mampu saya temukan. Saya habiskan waktu di atas tempat tidur dengan membaca buku dan scrolling media sosial. Saya coba menyamankan diri dengan membeli es kopi. Tapi tetap saja ketika katarsis membaca buku, berselancar di medsos dan rasa pahit es kopi sudah berakhir, saya kembali bertanya dalam diri "Kamu kenapa?". Mempertanyakan kembali apa sejatinya yang terjadi. Apa ini memang pengaruh dari karakter introvert yang ada pada diri saya, sehingga saya merasa tidak memiliki cukup energi untuk berkumpul dengan orang lain atau memang ada sesuatu dalam diri saya yang masih belum saya sadari. Dan sampai saat ini saya masih mencari tahu "Aku kenapa?".

Comments

Popular Posts